Minggu, 08 Mei 2011

MENULIS TEKS BERITA SECARA SINGKAT, PADAT, DAN JELAS

Jawablah pertanyaan berikut dengan cara menentukan pilihan yang tepat dari berbagai jawaban yang tersedia!

1.Cermati pernyataan berikut!
1)Pencatatan hal penting
2)Pewawancaraan
3)Menemukan peristiwa
4)Pencarian sumber berita
5)Penyusunan berita
Jika diurutkan, langkah yang tepat untuk menyusun berita adalah ....
A. (2), (3), (4), (1), dan (5)
B. (3), (4), (2), (1), dan (5)
C. (4), (3), (2), (1), dan (5)
D. (4), (3), (1), (2), dan (5)
2.Aktivitas pembelajaran harus dilakukan untuk menguasai kompetensi menulis teks berita adalah, kecuali.....
A. Mengenali ciri dan langkah menyusun berita
B. Menyusun berita dengan mengurutkan data yang disediakan
C. Menyunting isi berita
D. Penyusunan berita
3.Simaklah teks ilustrasi berikut!
Minggu ini, kelompok diskusi kamu mendapat tugas untuk mengisi kolom berita pada majalah dinding sekolah. Suatu kebetulan, kemarin di aula kantor Depdiknas Provinsi Irian Jaya berlangsung pameran karya inovasi ilmiah sains dan teknologi tingkat SMP se-Provinsi Irian Jaya. Pameran yang diadakan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional tersebut dibuka oleh Gubernur Kepala Daerah.
Jawaban yang tepat untuk memenuhi unsur kelengkapan berita Apa adalah...
A. Pameran karya inovasi ilmiah sains dan teknologi tingkat SMP se-Provinsi Irian Jaya
B. Siswa-siswa SMP seluruh Provinsi Irian Jaya
C. Sebagai sarana mengekspresikan kreativitas, komunikasi antarsekolah, serta perkembangan iptek.
D. Pameran karya inovasi ilmiah tingkat SMP se-Provinsi Irian Jaya

4.Selain memerhatikan unsur-unsur kelengkapan berita di atas, dalam penulisan berita perlu juga diperhatikan penggunaan bahasa yang.....
A. Singkat
B. Bertele-tele
C. Lugas
D. Bermartabat

5.Teks berita hendaknya ditulis dalam bentuk.....
A. Panjang lebar
B. Persuasi
C. Deskripsi narasi
D. Eksposisi

MENULIS RANGKUMAN BUKU ILMU PENGETAHUAN POPULER

(Sri Hidayah Candra Dewi_24)

1.Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merangkum, kecuali.....
a.Hal-hal penting sebaiknya digaris bawahi.
b.Menentukan gagasan utamanya.
c.Menentukan kalimat utamanya.
d.Merangkai beberapa pikiran utama menjadi paragraf baru.

2.Buku yang berisi informasi mengenai pengetahuan yang sifatnya banyak diketahui oleh masyarakat secara umum disebut ....
a.Majalah
b.Koran
c.Ilmu Pengetahuan populer
d.Tabloid

3.Butir-butir pokok dari isi teks terkadang kurang urut dan masih terpencar-pencar di semua paragraf. Usaha menyatukan kembali butir-butir pokok uraian itulah yang disebut...
a.Menulis
b.Mencatatat
c.Membaca
d.Merangkum

4.Rangkuman yang baik adalah rangkuman yang senaiknya...
a.Singkat dan padat
b.Panjang
c.Isinya membingungkan pembacanya
d.Isinya tidak dapat dipahami

5.Ringkasan isi materi dari sebuah buku disebut .....
a. notulen
b. rangkuman
c. sinopsis
d. esai

Sabtu, 30 April 2011

MENULIS TEKS BERITA SECARA SINGKAT, PADAT, DAN JELAS

C. Menulis Teks Berita
Keterampilan menulis berita perlu kamu miliki untuk melengkapi keterampilanmu dalam menulis. Berita memiliki ciri khas. Demikian juga penulisannya memerlukan langkah khusus. Dalam bagian ini, kamu akan belajar menulis berita. Siapa tahu kamu terlibat dalam pembuatan majalah sekolah dan kelak menjadi wartawan yang hebat.
Aktivitas pembelajaran harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi menulis teks berita adalah (1) mengenali ciri dan langkah menyusun berita, (2) menyusun berita dengan mengurutkan data yang disediakan, (3) menyusun berita yang ada di sekolah atau di masyarakat sekitar, dan (4) menyunting isi berita.

1. Mengenali Ciri dan Langkah Menyusun Berita
Dari pelajaran yang lalu, kamu telah belajar menemukan ciri isi dan bahasa teks berita.
Sebagai bekal untuk menyusun berita, amati langkah penyusunan berita berikut!
a. Penemuan peristiwa atau kejadian
Isi berita berkaitan dengan peristiwa-peristiwa aktual. Jika tidak muncul peristiwa seperti perampokan, bencana alam, kebakaran, dan kejadian mendadak lainnya, pencari berita perlu mencari dan menangkap kegiatan-kegiatan unik yang muncul di masyarakat.
b. Pencarian sumber berita
Agar isi berita akurat, penulis berita harus dapat menemukan tokoh yang memberikan informasi secara tepat yang akan diberitakan. Sebagai contoh mendapatkan informasi tentang data korban dan proses kejadian, penulis dapat mewawancarai pihak kepolisian setempat.
c. Pewawancaraan
Wawancara dilakukan penulis berita untuk memperoleh fakta tentang suatu kejadian, data korban, atau proses kejadian.
d. Pencatatan hal-hal penting
Selama proses pencarian informasi, penulis dapat dipandu dengan pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana proses terjadinya peristiwa.
e. Penyusunan berita
Penyusunan berita pada hakikatnya harus menggunakan bahasa yang singkat dan jelas.

Berdasarkan hal itu, langkah merencanakan berita dapat dilakukan dengan mengisi
format berikut.
Peristiwa yang
Diberitakan Informasi yang Harus Ditulis Cara Mencari
Informasi Sumber
Informasi
kecelakaan
beruntun Apa yang terjadi?
Di mana terjadi? Mengamati
kejadian TVRI
saksi Bagaimana proses kecelakaan itu
terjadi?
Berapa korbannya?
Siapa saja korbannya?
Dibawa ke mana korbannya? Mewawancarai
polisi



Dari proses tersebut lahirlah berita berikut.

Tabrakan Beruntun Tewaskan 6 Orang Lima Orang Sekeluarga
Cirebon – Enam orang tewas dalam tabrakan beruntun di Jalan Raya Bandengan, Pangarengan, Kanci, Kabupaten Cirebon, dini hari. Lima orang di antara mereka sekeluarga. Tabrakan melibatkan dua truk, satu bus, dan sebuah Opel Blazer.
Lima orang tewas adalah penumpang Opel Blazer yang dikemudikan Heri Yulianto, 36, warga kompleks BRI, Purwoyoso, Ngaliyan, Semarang, Jateng. Dia tewas seketika di lokasi kejadian bersama istrinya, Ny. Herlina, 35, dua orang anaknya, dan seorang pembantu rumah tangganya, Rumini, 25.
Sementara itu, seorang korban tewas lainnya ialah M. Hidayat, 31, warga Secang, Magelang, penumpang bus. Dia tewas di lokasi kejadian. Selain enam orang tewas, empat orang penumpang bus mengalami luka parah. Tiga korban dirawat di RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon, yakni Purwanto, 51, warga Kalitekak, Gunung Kidul, DIY; Saefuddin, 30, warga Bawaran I Gunung Kidul; dan Suharno, 38, penduduk Nepabulerejo, Magelang. Seorang korban lainnya dilarikan ke RS Tentara Ciremai, Kota Cirebon.
Menurut Kanit Laka Satlantas Polres Cirebon Bripka Pol Made, kecelakaan terjadi ketika bus PO Santoso berupaya mendahului truk yang dikemudikan Beni Irawan, 29, penduduk Jalan Melati 24, Tegal. Bus jurusan Wonosari-Bogor datang dari arah timur dan berusaha mendahului truk yang melaju dengan kecepatan tinggi. Saat mendahului truk, bus yang sarat penumpang tersebut menabrak bagian belakang truk. Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan muncul Opel Blazer yang dikemudikan Heri, juga dalam kecepatan tinggi. Tabrakan antara bus dan Opel Blazer tak bisa dihindari. Opel yang dihantam bus tersebut ditabrak dari belakang oleh truk tronton bermuatan keramik.
Truk tronton menyeret Opel Blazer hingga terjerumus masuk sawah dalam posisi tertindih badan truk. “Opel Blazer ringsek dan penumpangnya tewas seketika,” ujar Made.
Dikutip dari Jawa Pos, 2002

2. Menyusun Berita dengan Mengurutkan Data yang Disediakan
Urutkanlah data berikut sehingga menjadi berita yang utuh! Berikan judul yang
sesuai! Lakukan secara berkelompok!
a. Peristiwa : Kecelakaan bus Damri L 3796 CB
b. Waktu kejadian : 2 Juni 2008
c. Tempat kejadian : Jembatan Kemuning Lor Arjasa, Jember Jatim
d. Data yang meninggal : Dari catatan polisi didapatkan informasi ada 22 orang (4 siswa Tk Theobroma, 2 bayi, dan 16 orang tua siswa)
e. Sebab keajadian : Berdasarkan wawancara penumpang yang selamat, diperoleh informasi bahwa bus terlalu penuh muatan. Bus ditumpangi lebih dari 100 orang. Padahal bus Damri ukuran sedang tersebut hanya memiliki 25 kursi.
f. Proses kejadian : Dari hasil wawancara dengan Iswahyudi (sopir bus), diketahui bahwa sekitar pukul 06.15 bus meninggalkan TK berangkat menuju Pasir Putih, Situbondo. Lima belas menit kemudian bus melintas ke jembatan Payung Sungai Rayap, Rembangan. Karena jalan menurun tajam dengan kemiringan sekitar 45 derajat dan berkelok-kelok, tiba - tiba bus kehilangan kendali. Bus melaju dengan zigzag. Sopir tak dapat menguasai kendali. Bus menabrak pagar jembatan dan terjun ke sungai dengan ketinggian sekitar 10,5 meter.



Bacakan naskah berita hasil kerja kelompokmu! Kelompok lain mengomentari dari segi (1) kelengkapan isi berita (mengandung apa, siapa, di mana, kapan, bagaimana, dan mengapa), (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami), (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas), dan (4) kosakata yang digunakan bahasa sehari-hari (dapat dipahami semua orang).

3. Menyunting Isi Berita
Tukarkan berita yang kamu tulis dengan temanmu! Berikanlah komentar berita yang ditulis temanmu dari segi (1) kelengkapan isi, (2) kebakuan bahasa yang digunakan, (3) ketepatan pemilihan kata, (4) kemenarikan judul, dan (5) ketepatan penggunaan ejaannya!
Salah satu hal penting dalam penerapan ejaan adalah penggunaan tanda baca,
khususnya pemakaian tanda hubung. Tanda hubung di antaranya dipakai untuk
pemenggalan kata. Nah, bagaimana aturan pemenggalan kata yang benar? Untuk itu,
perhatikan contoh berikut!

Merekalah yang diikutkan dalam olimpiade sains tingkat internasional, misalnya pada April 2005 ikut dalam olimpiade Fisika tingkat ASEAN.

Perhatikan penggunaan tanda hubung tersebut! Pada bagian pertama kita melihat tanda hubung dipakai untuk menandai kata ulang, sedangkan bagian yang kedua kita dapat mencermati tanda hubung dipakai untuk memenggal kata. Sekarang permasalahannya adalah apakah pemenggalan kata April seperti di atas sudah benar, sesuai dengan kaidah pemenggalan.
Menurut Anda, mana yang benar di antara pemenggalan kata A-pril dan Ap-ril? Yang benar adalah Ap-ril, bukan A-pril. Mengapa demikian? Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dijelaskan bahwa pemenggalan kata dilakukan dengan aturan berikut:
a. imbuhan dipisahkan dari kata dasarnya;
b. pemenggalan pada kata dasar diatur sebagai berikut:

1) dua vokal berturutan dipisahkan di antara keduanya,
2) jika konsonan diapit vokal, pemisahannya dilakukan sebelum konsonan tersebut,
dan
3) jika terdapat dua konsonan atau lebih berturut-turut di tengah kata, pemenggalannya
dilakukan setelah konsonan pertama.

Dengan demikian, pemenggalan yang benar adalah Ap-ril karena di tengah kata terdapat dua konsonan berturut-turut, yakni p dan r sehingga pemisahannya dilakukan setelah p. Hal itu sesuai dengan aturan b 3).
Berdasarkan hal itu pemenggalan kata makhluk, caplok, transmigrasi, biografi, mengupas, dan menginginkan adalah makh-luk, cap-lok, trans-mig-ra-si, bi-o-gra-fi, me-ngu-pas, dan mengi- ngin-kan.
Ingatlah dalam menyunting yang berkaitan dengan penulisan, harus memperhatikan penerapan aturan pemenggalan kata tersebut. Khususnya di ujung baris, pengetikan tidak boleh hanya terdapat satu fonem sebagai hasil pemenggalan, seperti mengingini tidak boleh kamu penggal menjadi mengingin lalu i, tetapi menjadi meng lalu ingini atau mengi lalu ngini.
Berdasarkan uraian tersebut, sekarang suntinglah berita yang kamu tulis berdasarkan komentar dari teman/gurumu! Gunakan tabel berikut dalam buku kerjamu!
NO. Indikator Komentar dan Data
1. Kelengkapan isi
2. Kebakuan bahasa
3. Ketepatan pilihan kata
4. Kemenarikan judul
5. Keefektifan kalimat

Sumber :
Laksono, Kisyani; Yulianto, Bambang; Harsiati, Titik; Nurhadi. 2008.Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Bab 6 Halaman 104 – 108


Menulis Teks Berita

Masih ingatkah kamu pembelajaran di kelas VII tentang karakteristik sebuah berita? Mungkin ada bagian yang ingat dan ada bagian yang lupa. Nah, dalam pembelajaran ini, kamu tidak hanya mengenali sebuah teks berita, tetapi belajar menulis teks berita.
Apakah peletakan unsur 5W+1H harus urut? Jawabnya tidak, bergantung dari unsur
apa yang ditonjolkan. Sebuah berita ada yang ditonjolkan dari segi pelakunya (who), hal yang
diberitakan (what), tempat kejadiannya, bahkan bisa penyebabnya (why). Namun demikian,
unsur yang menjadi sentral kemudian ditopang oleh unsur-unsur yang lain.
Perhatikan kutipan berita berikut!
Flu Burung Merebak di Tanggamus dan Lamsel
PRINGSEWU (Lampost): Serangan flu burung (avion influenza) terhadap unggas
kembali merebak di sejumlah wilayah di Kabupaten Tanggamus dan Lampung Selatan. Meski belum ada warga yang tertular, sudah ribuan ekor unggas mati mendadak.Di Tanggamus, dalam tiga bulan terakhir, wabah penyakit itu tercatat mewabah di enam pekon di Tanggamus.
Unggas penduduk yang diserang flu burung di antaranya di Pekon Bumi Arum dan
Margakaya (Kecamatan Pringsewu), Pekon Way Kerap dan Banjarmanis (Kecamatan Bulok), Pekon Wates (Kecamatan Gadingrejo), dan Pekon Margoyoso (Kecamatan Sumberejo).Namun, diperoleh informasi, unggas warga sejumlah pekon di Kecamatan Kotaagung juga diduga terserang virus flu burung. Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tanggamus Ari Retika, Jumat (14-3), mengakui meningkamya serangan flu burung terhadap unggas peliharaan warga di wilayah itu sejak awal 2008. Untuk mengantisipasi merebaknya virus itu, khususnya penularannya pada masyarakat, aparatur Dinas Pertanian dan Peternakan melakukan berbagai tindakan. Selain itu, memberi penyuluhan pada masyarakat tentang bahaya flu burung dan cara cara penanggulangannya.
Lampung Post, 13 Maret 2008
2. Mencermati Pedoman Penulisan Berita
Sebuah berita tidak cukup memuat 5W+1H. Sebuah berita yang baik harus memenuhi
syarat keaktualan, keakuratan, kepentingan, dan kemenarikan. Keaktualan maksudnya berita
harus terkini atau tidak basi, keakuratan berarti fakta yang diungkapkan bisa dipertanggungjawabkan, dan kemenarikan maksudnya menarik perhatian pembaca.
3. Menulis Berita
Setelah kamu mencermati berbagai hal yang berhubungan dengan penulisan berita,
kamu tentu sudah paham berita seperti apa yang baik. Pada pembelajaran selanjutnya, kamu
akan berlatih menulis berita yang sesungguhnya.
Ingat, berita merupakan jawaban atas pertanyaan 5W+1H (apa yang diberitakan, siapa
yang diberitakan, kapan kejadian dalam berita itu, di manakah kejadiannya, mengapa kejadian
tersebut terjadi, dan bagaimana kejadiannya!
Sumber:
Setyorini, Yulianti; Wahono. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Bab 6 Halaman 76 – 77


D. Menulis Teks Berita secara Singkat, Padat, dan Jelas
Berita begitu akrab dengan kehidupan kita. Tiada hari tanpa berita. Berita merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Berita atau warta secara leksikal berarti kabar. Menulis berita berarti menulis kabar. Orang yang profesinya mencari dan menulis berita disebut wartawan atau jurnalis.
Wartawan dalam mencari berita akan mencatat apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Berita ditulis secara objektif (apa adanya) dan lugas. Selain itu, wartawan akan memburu berita yang baru saja terjadi atau berita terkini (aktual). Peristiwa peristiwa yang disajikan dalam berita adalah kejadian-kejadian yang berhubungan dengan politik, ekonomi, sosial, budaya, kriminalitas, olahraga, hobi dan sebagainya. Dalam menyajikan berita wartawan tidak boleh memasukkan pendapat-pendapatnya dan berita yang disampaikan harus objektif.
Dalam pembelajaran berikut ini, kamu akan diajak untuk menguasai kompetensi dasar menulis berita secara singkat, padat, dan jelas. Jelas kompetensi dasar ini penting untuk dikuasai agar kamu memiliki bekal jika suatu saat nanti kamu memilih profesi sebagai wartawan atau jurnalis.
Untuk menulis berita kamu dapat berpedoman pada jawaban atas pertanyaan 5 W + 1 H, yaitu what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana) atas peristiwa yang sedang kamu amati. Secara garis besar menulis berita dapat dilakuan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Penulisan garis besar berita dengan berpedoman 5W + 1 H.
2. Menulis berita bedasarkan garis besar berita.
3. Menyunting naskah berita.

Baca dengan saksama contoh teks berita berikut ini!
Lima Penderita Leptopirosis Meninggal Dunia

JAKARTA -- Jumlah penderita leptopirosis (kencing tikus) yang meninggal hingga Kamis (22/2) pagi mencapai lima orang. Meskipun banjir mulai menurun, penyakit ini harus tetap diwaspadai. Pasalnya, penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira ini masih dalam kondisi masa inkubasi.
''Pasien yang meninggal akibat penyakit kencing tikus bertambah menjadi lima orang, padahal sehari sebelumnya masih tercatat tiga orang yang meninggal,'' kata Kepala Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Departemen Kesehatan (Depkes), dr. Rustam S Pakaya. Menurut Rustam, tiga korban meninggal itu sebelumnya dirawat di RSUD Tarakan, satu korban di RS Sulianti Saroso, dan satu lainnya di RSUD Tangerang. Sementara, pasien suspect leptospirosis, mencapai 135 kasus.
Data terakhir yang diperoleh, kata Rustam, penderita lepstopirosis ada 119 orang dan suspect sebanyak 33 kasus. Pasien tersebar di sejumlah rumah sakit, di antaranya di RSUD Tarakan (36 pasien), RSUD Cengkareng (sembilan orang) RSUD Tangerang (13 orang), RS Persahabatan (tujuh orang), RSUD Budhi Asih (enam orang), Rumah Sakit Infeksi Paru Sulianti Saroso (RSPI-SS) dua orang, RS Sumber Waras (lima orang), RS Fatmawati (tujuh orang), dan RS Gading Pluit (satu orang).
Sementara, penderita yang telah pulang dan sembuh 20 orang, yaitu di RSUD Cengkareng (dua orang), RSUD Tarakan (10 orang), RSUD Tangerang (enam orang), RSPI SS (satu orang), dan RS Gading Pluit (satu orang). Rustam menjelaskan, hingga Rabu malam, data pasien pascabanjir masih dirawat di 32 rumah sakit (RS) di DKI Jakarta, Banten, dan Jabar sebanyak 1.456 pasien. Jumlah tersebut termasuk pasien demam berdarah dengue (DBD), yakni yang dirawat sebanyak 378 orang dan meninggal 13 orang.
Sementara untuk untuk pasien GEA (gastro, muntah, enteritis, berak encer,acuta), yang dirawat 712 orang, dan meninggal 20 orang. Untuk kasus tetanus dua orang, dan sisanya patah tulang, ISPA, dan lainnya, Menurut Rustam, kecepatan penananganan pasien-pasien pascabanjir termasuk penanganan kencing tikus, sudah ada standar operasionalnya (SOP). ''Karenanya, semua sudah kami serahkan kepada dokter di RS setempat,'' ujarnya.
Pada peristiwa banjir tahun 2002 silam, tercatat ada 113 pasien leptospirosisdi Jakarta, 20 di antaranya meninggal. Pada saat itu banyak kasus liver yang diakibatkan penyakit atau kencing tikus ini. Menurut Rustam, penyakit ganas ini dipicu bakteri Leptospira yang ada pada ginjal tikus. Saat si tikus kencing,air seninya bercampur air bah yang mengalir ke segala penjuru kota. Koloni bakteri pun bebas merdeka memasuki tubuh manusia, terutama melalui kulit
yang tergores. Biasanya, penderita akan mual, muntah, demam, diikuti pembengkakan limfa yang mematikan.
Untuk pencegahan, kata Rustam, masyarakat di daerah banjir harusmenggunakan sepatu boot. Selain itu, masyarakat harus menjaga kondisi tubuh karena korban banjir pasti staminanya menurun.
Kondisi di tempat banjir pastilah bercampur dengan sampah sehingga masyarakat yang membersihkan sampah harus berhati-hati. Bagi warga yang menemukan gejala leptospirosis seperti panas dan mata merah segera dibawa ke RS atau ke dokter setempat.
Sementara itu, Sekjen Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Dr. Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa pasien yang masuk rumah sakit karena leptospirosis meningkat. Untuk itu, warga harus terus menjaga kesehatan dan jika terjadi gejala leptospirosis harus segera dibawa ke RS.
Sumber: Republika, Jumat, 23 Februari 2007 dengan pengubahan

Sumber :
Suwandi, Sarwiji; Sutarmo. 2008. Bahasa Indonesia 2 Bahasa Kebangganku. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Bab 9 Halaman 243 – 248


D. Menulis Teks Berita

Menulis berita merupakan suatu upaya menyampaikan kabar atau sebuah informasi mengenai sesuatu hal atau kejadian dalam bentuk tertulis. Seorang penulis berita yang baik dapat menuliskan sebuah berita dengan lengkap dan komunikatif, sehingga pembaca berita dapat memahami segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa kesulitan dan tanpa adanya kesalahan tafsir.
Apakah semua peristiwa dapat atau layak untuk dijadikan sebuah berita? Seorang penulis berita akan memilih mana peristiwa atau perihal yang layak untuk dijadikan berita. Hal ini bertujuan agar apa yang dituliskan benar-benar bermanfaat bagi orang atau masyarakat pembaca. Apakah kalian juga demikian? Tentu dalam menulis berita, kalian harus dapat memilih berita yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Simaklah teks ilustrasi berikut sebagai bahan referensi kalian!

Minggu ini, kelompok diskusi kamu mendapat tugas untuk mengisi kolom berita pada majalah dinding sekolah. Suatu kebetulan, kemarin di aula kantor Depdiknas Provinsi Irian Jaya
berlangsung pameran karya inovasi ilmiah sains dan teknologi tingkat SMP se-Provinsi Irian Jaya. Pameran yang diadakan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional tersebut dibuka oleh Gubernur Kepala Daerah.

Hal pertama yang harus kalian lakukan untuk meliput peristiwa tersebut menjadi sebuah berita adalah mencatat semua informasi berkaitan dengan unsur-unsur kelengkapan berita. Adapun kelengkapan dalam sebuah berita meliputi unsur-unsur pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana, terkait isi berita.
Berkenaan dengan ilustrasi di atas, contoh informasi-informasi yang dapat kalian catat untuk memenuhi unsur kelengkapan berita di antaranya berikut ini.
1. Apa peristiwa yang terjadi?
– Pameran karya inovasi ilmiah sains dan teknologi tingkat
SMP se-Provinsi Irian Jaya.
2. Siapa sajakah yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
– Siswa-siswa SMP seluruh Provinsi Irian Jaya.
– Gubernur dan pejabat yang terkait.
3. Kapan peristiwa tersebut terjadi?
– Bertepatan dengan Hardiknas.
4. Di mana peristiwa itu berlangsung?
– Di Aula Kantor Depdiknas Provinsi Irian Jaya.
5. Mengapa peristiwa tersebut diperlukan?
– Sebagai sarana mengekspresikan kreativitas, komunikasi
antarsekolah, serta perkembangan iptek.
6. Bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut?
– Sangat menarik perhatian dan banyak mendapatkan
respons positif dari banyak pihak.
Selain memerhatikan unsur-unsur kelengkapan berita di atas, dalam penulisan berita perlu juga kalian perhatikan penggunaan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Hal ini juga bertujuan agar pembaca mudah memahami berita yang kalian sampaikan. Berdasarkan beberapa informasi yang telah kalian catat, kalian dapat menyusun informasi-informasi tersebut menjadi sebuah berita, seperti berikut ini.

Peringatan Hardiknas di Provinsi Irian
Jaya tahun ini benar-benar lain. Hampir seluruh perhatian insan pendidikan se-Irian
Jaya tertuju pada Aula Kantor Depdiknas Provinsi Irian Jaya. Ada apakah kiranya?
Momen Hardiknas di Provinsi Irian Jaya tahun ini dimanfaatkan oleh seluruh siswa
SMP se-Irian Jaya sebagai ajang adu kreativitas sains dan teknologi. Sungguh luar biasa. Acara yang dibuka langsung oleh Bapak Gubernur ini, mampu menunjukkan betapa besar tingkat kreativitas remaja-remaja SMP di provinsi ini. Beberapa karya yang dipajang di stan masing masing sekolah benar-benar membuktikan bahwa mereka layak mendapatkan acungan jempol. Beberapa hasil karya-karya mereka yang banyak menarik perhatian di antaranya rancangan dan miniatur kapal selam, teknologi mengolah limbah, pengolahan lahan modern, tips pengawetan ikan, dan beberapa karya lainnya.
“Kegiatan semacam ini sangat perlu untuk terus digalakkan dan mendapat dukungan. Selain dapat mengasah keterampilan para remaja di bidang sains dan teknologi, kegiatan ini dapat menjadi wahana bertukar pengalaman antarsekolah. Hal yangjelas, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan generasi muda, pendidikan, dan kemajuan bangsa,” komentar Gubernur seusai mengunjungi salah satu stan peserta.

Sumber :
410
Wirajaya, Asep Yudha; Sudaramawati. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Bab 8 Halaman 152 – 158


B. Menulis Teks Berita

Menulis teks berita hampir sama dengan menulis laporan peristiwa. Hal-hal yang ditulis harus berupa fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pokok-pokok berita yang harus diperhatikan, antara lain peristiwa apa yang terjadi, siapa saja yang terlibat, mengapa peristiwa terjadi, kapan dan di mana kejadian tersebut, dan bagaimana peristiwa tersebut terjadi (5W + 1H).

Teks berita ditulis dalam bentuk deskripsi atau pemaparan kejadian sehingga pembaca atau pendengar mampu mengidentifikasi (menggambarkan) kejadian tanpa melihat langsung.

Berikut ini merupakan contoh teks berita.

REKREASI BERSAMA KELUARGA DI SIRKUIT SUGO
Bukan hal yang mengherankan jika olahraga otomotif, khususnya balap motor, telah menjadi keseharian masyarakat Jepang. Maklumlah, negeri itu memang penghasil utama segala jenis sepeda motor yang produknya sudah menyebar merata ke seluruh penjuru bumi.
Sirkuit Sugo merupakan salah satu tempat favorit masyarakat Jepang untuk bersantai, sekaligus menyaksikan kehebatan talenta pembalap mereka. Sirkuit yang bernama lengkap Sportsland Sugo merupakan sarana yang dibangun dan dikembangkan pabrik Yamaha. Dibuka pada tahun 1974, Sirkuit Sugo sangat ideal bagi penggemar olahraga otomotif. Terletak di kawasan berbukit-bukit yang dirimbuni pepohonan pinus, sirkuit yang hanya membutuhkan waktu 40 menit waktu tempuh dari kota Sendai ini memang tak ubahnya kawasan wisata. Saat seri kelima ajang All Japan Championship pekan lalu, ribuan orang memadati kawasan itu. Sebagian besar dari mereka adalah keluarga.
Bagi keluarga yang tak ingin merogoh kocek untuk membeli tiket guna menonton dari tribune, mereka tetap punya kesempatan mengikuti lomba. Karena terletak di perbukitan, banyak sudut strategis yang dapat dipakai untuk menonton, tanpa perlu membeli tiket. Pelataran parkir dan taman-taman di sekitar sirkuit pun dapat menjadi tempat ideal untuk menikmati lomba.
Meski sinar matahari cukup terik, angin yang berembus dari celah-celah bukit yang menghijau membuat rekreasi olahraga otomotif di Sugo tetap asyik. (JOY)
Sumber: Kompas, 31 Agustus 2007

Sumber :
Hariningsih, Dwi; Wisnu, Bambang; Lestari, Septi. 2008. Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan dengan Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Bab 7 Halaman 72 – 73


B. Menulis Teks Berita secara Singkat, Padat, dan Jelas

Apakah kamu gemar membaca berita di koran atau majalah? Asyik bukan membaca berita-berita tersebut. Dengan membaca berita, kamu tahu semua peristiwa di suatu tempat dengan lengkap walau tidak terlibat langsung dalam kejadian itu.
Apakah kamu pernah membayangkan bisa juga menulis sebuah berita yang layak dimuat, di majalah sekolah atau majalah dinding misalnya. Nah, dalam pelajaran kali ini kamu tidak sekadar membayangkan, kamu akan belajar membuat berita.
Berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. Artinya, sebuah berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya (kronologi).

Tips menulis berita
Sebelum mempelajari langkah-langkah menulis berita, cermati berita berikut!

Kelas VIII A Juara Umum Lagi
Kelas VIII A SMP Mutiara Bangsa berhasil mempertahankan predikat sebagai juara umum dalam "Porseni Antarkelas 2007" pada 7-12 Mei. Kelas ini menyisihkan 17 kelas lainnya dan mendominasi kemenangan pada cabang olahraga yang dipertandingkan.
"Kelas kami bermain cemerlang pada beberapa cabang olahraga, yakni juara I voli putra dan putri, juara II-III tenis meja putra dan putri, juara I sepak bola, serta juara umum bulu tangkis. Namun, pada bidang seni kami kalah canggih dibanding kelas IX," kata Sujoko, Ketua Kelas VIII A sekaligus ketua tim sukses kelas tersebut, Sabtu (12/5).
Dalam acara penyerahan trofi juara, Bapak Suparman sebagai wali kelas VIII A menyatakan bangga dan terharu atas kekompakan dan keseriusan siswa didiknya untuk mempertahankan gelar juara. Ia mengatakan, "Terima kasih anak-anakku. Keringat dan semangat kalian telah berbuah manis. Selamat atas usaha kalian."
Penyerahan hadiah dan trofi juara secara simbolis dilakukan oleh Bapak Kuria Effendi, Kepala SMP Mutiara Bangsa. Menurut dia, kegiatan tahunan setiap akhir semester ini merupakan ajang mengaktualisasi bakat dan prestasi siswa, bukan sekadar ajang mencari tenar. "Yang terpenting dalam kegiatan ini adalah rasa kebersamaan antarkelas dan guru serta karyawan," katanya, saat diwawancarai di
sela-sela penutupan "Porseni Antarkelas 2007".
Adapun peringkat kedua diraih oleh kelas IX C dengan komando Dwi Setiadi, posisi ketiga dicapai kelas VIII F atas kegigihan ketua kelas, Indri Prawesti. Juara harapan I dan II masing-masing ditempati oleh kelas yang dipimpin Suyanto, kelas VII C, dan kelas IX A yang dimotori Inggrid Swarti. Selain beberapa cabang olahraga tersebut, dilombakan juga pembacaan cerpen, musikalisasi puisi, dan pentas teater.

Berdasar berita di atas, kita memiliki gambaran bagaimana cara menulis berita. Adapun
tips atau langkah menulis berita sebagai berikut.

1. Tentukan peristiwa atau kejadian
Berita tersebut mengangkat peristiwa porseni antarkelas tahun 2007.
Dalam menulis berita, kamu juga bisa mengungkapkan pengalaman pribadi maupun pengalaman orang di sekitarmu. Ingat, dalam menentukan peristiwa, pilihlah kejadian yang aktual/hangat dan unik.

2. Tentukan sumber berita
Sumber berita tersebut ialah ketua kelas dan wali kelas VIII A serta kepala sekolah.

3. Melakukan wawancara untuk mendapatkan fakta, data, dan opini
Kelengkapan fakta sebuah berita apabila memenuhi unsur 5W 1H, yaitu what (apa),
who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana).
Fakta yang ada dalam berita tersebut:
a. what (apa) : peristiwa yang terjadi adalah lomba pekan olahraga dan seni
(porseni) antarkelas di tahun 2007
b. who (siapa) : orang-orang yang terlibat dalam peristiwa ini adalah para siswa
tiap kelas, guru pembimbing/wali kelas, dan kepala sekolah
c. when (kapan) : peristiwa dilakukan pada tanggal 7-12 Mei 2007
d. where (di mana) : peristiwa terjadi di SMP Mutiara Bangsa
e. why (mengapa) : mengapa terjadi karena merupakan acara tahunan dalam
rangka memberikan wadah positif di akhir semester dan untuk
keakraban.
f. how (bagaimana) : bagaimana peristiwanya terjadi? Lomba berlangsung kompetitif
baik di bidang olahraga maupun seni

4. Menyusun berita
Berdasarkan data dari sumber-sumber yang telah didapatkan, kamu bisa mulai menulis teks berita. Gunakan kata atau kalimat sederhana, dan buatlah berita secara singkat, padat, dan jelas.

Sumber :
Kramadibrata, Dewaki; Indrawati, Dewi; Durianto, Didik. 2008. Terampil Berbahasa Indonesia.. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Bab 7 Halaman 119 - 121

MENULIS RANGKUMAN BUKU ILMU PENGETAHUAN POPULER oleh Sri Hidayah Candra Dewi absen 24

MENULIS RANGKUMAN BUKU ILMU PENGETAHUAN POPULER
Memahami isi buku ilmu pengetahuan, relatif lebih sulit daripada buku lainnya. Selain
banyak data dan informasi yang terkandung di dalamnya, gaya penulisannya pun cenderung
kaku dan formal. Ada beberapa penulis yang menulis buku ilmu pengetahuan dengan gaya
menarik dan mudah dipahami banyak orang. Model penulisan buku dengan gaya menarik tersebut
biasa disebut dengan buku ilmu pengetahuan populer.


1. Mencatat Butir-Butir Pokok Teks
Butir-butir pokok teks adalah hal-hal penting yang diungkapkan pengarang dalam
karangannya. Hal-hal penting itu dapat berupa gagasan, fakta baru, atau pesan. Pada dasarnya
membaca buku itu sama halnya dengan mengambil hal-hal pokok yang terdapat dalam buku
tersebut.

Memahami Diri Memompa Bakat

Manusia merupakan ciptaan-Nya yang sangat unik. Selain bentuk fisik yang
berbeda, tiap manusia memiliki pribadi yang berbeda. Dua orang kembar identik pun, tentu
memiliki perbedaan karakter dan perilakunya. Maha Besar Allah atas segala ciptaan-
Nya.
Memahami diri, terkadang ungkapan tersebut mudah untuk diucapkan. Namun
pada kenyataannya, kita sulit menemukan jati diri yang sebenarnya, potensi yang kita miliki
ataupun kelebihan dan kekurangan pada diri kita. Tiap manusia memiliki potensi yang sama
untuk menjadi manusia sempurna dengan berbagai kelebihan.
Hanya saja, potensi tersebut masih jauh “terkubur” di dasar diri. Tentu saja, kita
perlu mengupayakan menggali dan mengeluarkan potensi yang kita miliki untuk
dikembangkan sesuai dengan keinginan kita. Terkadang, tayangan yang kita tonton di televisi
membuat kurang percaya diri dan menganggap diri kita jauh dari sempurna. Kita tidak
harus membandingkan atau pun menyamai karakter tokoh cerita dari dunia kepura-puraan
televisi.
Karena hidup, bukanlah sebuah cerita film. Terkadang, justru kita adalah pemenang
sebenarnya dalam kehidupan ini, bukan mereka para tokoh pemain peran. Dengan mengenali potensi kita sebenarnya, memudahkan untuk lebih memfokuskan arah dan tujuan cita-cita yang akan kita capai. Menemukan arah cita-cita merupakan bagian penting dari kompetensi
diri seseorang.
Buku ini merupakan sebuah tuntunan praktis dan berisi hal-hal esensial yang perlu
dipahami untuk mengembangkan potensi yang terpendam. Memahami diri merupakan usaha
menemukan potensi dasar pada diri manusia. Masalahnya, sebagian besar manusia belum
dapat mengenali kekuatan dan kelemahan dirinya. Akibatnya, mereka kurang dapat
mengontrol dan memacu diri untuk meraih sukses. Kadang-kadang, saat menghadapi banyak
permasalahan, mereka cenderung menyesali dan tidak berbuat banyak untuk bangkit dari
keterpurukan. Dalam proses menemukan dan mengoptimalkan potensi, memahami diri saja
tidak cukup. Perlu upaya lain, yaitu memompa bakat.
Ini merupakan bagian penting untuk mengeluarkan dan terus menggali potensi yang
ada. Masalahnya, pada kebanyakan manusia, potensi yang dimilikinya masih “terkubur”,
belum dapat diolah, dan dikembangkan secara maksimal. Akibatnya, mereka sulit
menemukan arah dan tujuan cita-cita yang akan dicapai. Menemukan arah cita-cita
merupakan bagian penting dari kompetensi diri seseorang.

Penulis : Amir Tengku Ramli
Tahun : 2006
Jumlah halaman : 94
Penerbit : Kawan Pustaka, Depok


2. Menulis Rangkuman Isi Berdasarkan Butir-Butir Pokok
Butir-butir pokok dari isi teks terkadang kurang urut dan masih terpencar-pencar di
semua paragraf. Usaha menyatukan kembali butir-butir pokok uraian itulah yang disebut
merangkum. Jadi, merangkum dimulai dari kegiatan mencatat butir-butir pokok, menyatukannya,
dan meringkasnya dalam bentuk pokok-pokok saja.

Sumber :
Setyorini, Yulianti; Wahono. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Menulis Rangkuman Isi Buku

Buku ilmu pengetahuan populer saat ini banyak kita temui di perpustakaan maupun di toko buku. Peminat buku ini juga banyak dan beragam. Hal ini menandakan bahwa masyarakat umum sangat haus akan ilmu pengetahuan. Buku ilmu pengetahuan populer tersebut misalnya. Cara Beternak Ayam Potong, Menanam Buah dalam Pot, Cara Mudah Membuat Masakan Rumah, Belajar Menyenangkan. Mungkinkah? Ternyata isi buku ilmu pengetahuan populer sangat beragam mulai dari kesehatan, teknologi modern, pertanian, perkebunan, komputer, dan lain-lain. Bagaimana agar mudah memahami isi buku tersebut? Salah satu caranya dengan membuat rangkumannya atau ringkasannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merangkum.
1. Bacalah kata-kata sulit.
2. Tandailah kata-kata sulit.
3. Hal-hal penting sebaiknya digaris bawahi.
4. Menentukan gagasan utamanya.
5. Merangkai beberapa pikiran utama menjadi paragraf baru.

Bacalah contoh wacana yang berisi pengetahuan populer berikut ini!

Jamu dan Rempah

Jamu adalah obat tradisional dan rempah adalah bumbu masak. Keduanya dperoleh dari bahan alami, yaiu tumbuhan. Sekitar sepuluh persen tumbuhan Indonesia bisa dijadikan obat dan banyak diantaranya yang bisa juga dijadikan rempah atau bumbu penyedap masakan. Manfaat tumbuhan sebagai obat alami telah lama disadari banyak orang, khususnya pnduduk desa pedalaman yang terletak jauh dari puskesmas. Orang Daya di Kalimantan timur, misalnya menggunakan daun jambu biji untuk mengobati sakit perut. Kumis kucing juga dikenal luas sebagai tanaman obat yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti ginjal, batuk, dan encok. Untuk mengobati penyakit, para
peramu jamu dan dukun di indonesia umumnya menggunakan berbagai jenis tumbuhan, antara lain kunyit, kencur, pala, jahe, dan lengkuas. Orang Daya Kenyah di Kalimantan mengenal 200-
an tanaman obat.

Jamu
Jamu adalah obat yang dibuat dari tumbuhan obat, baik dari buah, bunga, daun, tangkai, akar maupun kulitnya. Diperkirakan ada sekitar 150 jenis tumbuhan yang sudah biasa digunakan sebagai bahan baku jamu. Konon, pada awalanya jamu hanya dikonsumsi oleh kalangan wanita istana kerajaan
Mataram (abad ke-17) agar mereka tetap cantik. Resep jamu dirahasiakan Namun sejak tahun 1930-an, sudah mulai dikembangkan jamu komersial, yang banyak dijajakan di kotakota di Jawa. Pada mulanya jamu berbentuk serbuk, namun kini ada juga yang dikemas dalam bentuk seperti tablet, kapsul, cairan, salep, param, pilis, dan tapal.

Rempah-Rempah
Rempah dalam arti luas adalah bahan yang berasal dari tumbuhan dan memberikan aroma dan rasa khusus pada makanan. Sebagian bahan rempah juga bisa digunakan sebagai bahan baku jamu dan kosmetik. Adapun rempah dalam arti sempit adalah komoditas perdagangan (pala, cengkeh, lada, kayu manis), yang pada abad ke-17 menarik bangsa Eropa (misalnya VOC) untuk datang ke Indonesia
serta menguasai perdagangannya, terutama di daerah Maluku.

Sumber: Ensiklopedia Indonesia


2. Menggaris bawahi hal-hal yang penting.
Seperti contoh berikut ini.
Jamu adalah obat tradisional berbahan tumbuhan. Rempah adalah bumbu masak berasal dari tumbuhan. Banyak orang memanfaatkan tumbuhan sebagai obat.

3. Menentukan pikiran utamanya.
Seperti contoh berikut ini.
Jamu adalah rempah berasal dari tumbuhan. Jamu adalah obat yang dibuat dari tumbuhan obat, baik dari buah, bunga, daun, tangkai, akar maupun kulit. Rempah berasal dari tumbuhan yang memberikan aroma dan rasa khusus pada makanan.

4. Menyusun dalam bentuk rangkuman.
Seperti contoh berikut ini.
Jamu dan rempah berasal dari tumbuhan. Jika jamu digunakan untuk obat, rempah berguna memberikan aroma dan rasa khusus pada makanan.


1. Bacalah bacaan berisi pengetahuan populer berikut ini!

Pengganti Bahan Bakar Minyak

Kenaikan harga minyak mentah dunia, yang mencapai lebih dari 65 dollar AS per barel, memicu terutama negara-negara pengimpor minyak mencari sumber energi alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak fosil. Pilihannya jatuh pada bahan bakar nabati (dari tanmana) yang dianggap dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan karena dapat diperbarui dalam jangka pendek. Bahan bakar jenis ini juga diklaim lebih ramah terhadap lingkungan karena emisi rumah kaca yang dihasilkan dari penggunaanya lebih sedikit dibandingkan dengan bahan bakar minyak fosil.
Di Indonesia, Presiden Yudhoyono bertekad mewujudkan bahan bakar nabati sebagai salah satu sumber neergi nasional. Selain sebagai solusi terhadap persoalan energi nasional, pengembangan bahan bakar nabati dianggap dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengangkat rakyat dari kemiskinan. Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa pemanfaatan tanaman (sumber daya alam) yang tidak terkendali biasanya menimbulkan persolan, bukan di masa kini, tapi di masa depan.

Sumber: kompas, Sabtu 16 Juli 2007
2. Tentukan kata-kata sulit dan carilah artinya dari kamus!
No Kata-kata sulit Arti
1. nabati
2. fosil
3. emisi
4. solusi

3. Tentukan pikiran utama masing-masing paragraf!
No Pikiran utama Kalimat
1. Paragraf 1
2. Paragraf 2
4. Hasil rangkuman:
Bahan bakar nabati dapat dimanfaatkan .........................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................

5. Tukarkan hasil perkerjaanmu dengan teman sebangkumu.
Berilah komentar hasil pekerjaan tersebut!


Sumber :
Maryati; Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Jakarta: Pusat Perbukuan, Departement Pendidikian Nasional
Menulis Rangkuman Buku Pengetahuan Populer

Buku pengetahuan populer merupakan buku yang sangat bermanfaat dalam menambahwawasanmu. Pada umumnya buku itu enak dibaca dan menyajikan hal-hal umum yang perlu kamu ketahui. Pada pembelajaran ini, kamu akan berlatih mencatat butir-butir pokok isi buku pengetahuan populer dan menulis rangkumannya. Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi menulis rangkuman buku pengetahuan populer adalah (1) mencatat butir-butir pokok isi buku ilmu pengetahuan populer; (2) menyusun rangkuman sebuah buku ilmiah populer; (3) menilai rangkuman yang dibuat siswa, dan (4) mengerjakan latihan. Pada bagian akhir, kamu akan menjumpai kegiatan refleksi.

1. Mencatat Butir-butir Pokok Isi Buku Ilmu Pengetahuan Populer
Dari kegiatanmu mencatat isi terpenting buku pada kegiatan A1, lanjutkan dengan
mengisikannya pada tabel seperti contoh berikut!
No. Bab Pokok-Pokok Isi
1 Bab 1 Proses menuju sukses
2 Bab 2 Langkah- langkah menuju sukses
3 Bab 3 Kenali Dirimu
4 Bab 4 Ciptakan Visimu
5 Bab 5 Buat Rencana Perjalananmu
6 Bab 6 Kuasai aturan perjalanan

Dari pokok-pokok isi per bab, kamu perlu mengembangkannya menjadi rangkuman
yang merupakan isi padat sebuah buku. Amati contoh rangkuman berikut! Rangkuman
dikembangkan dari tabel tersebut.
Cara menuju sukses adalah dengan memanfaatkan tiga lingkaran sukses, yaitu karier,
perkembangan pribadi, dan hubungan baik dengan lingkungan.
Karier meliputi kegiatan mengerjakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya serta kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Perkembangan pribadi mencakup usaha untuk lebih mengenal diri sendiri, kebutuhan, dan keinginan, menentukan apa makna sukses dan pencapaian harga diri. Hubungan baik berupa usaha lebih akrab dengan lingkungannya (orang
tua, teman di sekolah, masyarakat di sekitar rumah, atau masyarakat di lingkungan organisasi yang diikuti).
Langkah menuju sukses mencakup empat langkah. Langkah pertama, yaitu memastikan
identitas dengan mengenali diri sendiri, membangun kesuksesan dengan memahami diri sendiri,
mengatasi rintangan, dan berpikir positif. Langkah kedua, ciptakan visimu, yaitu memiliki visi hidup,
memutuskan arah, dan selangkah demi selangkah mewujudkan visi dengan membuat daftar,
memanfaatkan imajinasimu, menentukan target, menentukan sosok panutan, dan menjaga diri
agar fokus. Langkah ketiga, buat rencana perjalanan, maju selangkah demi selangkah, menempuh
dan menjaga agar tetap di jalur, meningkatkan keterampilan mengatur waktu, dan periksa
kemajuanmu. Langkah keempat, kuasai perjalananmu! Dalam hal ini remaja diharapkan tahan
banting menghadapi ujian yang menghadang.

2. Menyusun Rangkuman Sebuah Buku Ilmiah Populer
Berkelompoklah untuk membaca sebuah buku! Kemudian buatlah sebuah rangkuman
yang tepat dari isi buku tersebut! Kamu juga dapat menggunakan hasil bacaanmu pada
kegiatan A1 dan A2. Untuk itu, ikuti langkah-langkah seperti contoh di atas! Di samping itu, perlu pula kamu sadari bahwa dalam kegiatan menyusun rangkuman, penguasaan unsur kebahasaan menjadi sangat penting. Salah satu di antaranya adalah pengimbuhan, khususnya penggunaan konfiks (imbuhan gabung). Konfiks adalah sebuah imbuhan yang terdiri atas awalan dan akhiran. Dalam pemakaian sehari-hari, pada umumnya imbuhan gabung (konfiks) terdapat pada kata-kata dengan imbuhan ke-an, peng-an, per-an, ataupun ber-an, seperti kelihatan, penghijauan, perbuatan, dan bermunculan. Imbuhan gabung tersebut juga dapat melekat pada bentuk dasar yang berupa kata majemuk. Dalam penulisannya, kata majemuk yang mendapatkan imbuhan gabung tersebut dituliskan serangkai. Kata majemuk tanggung jawab, serah terima, tanda tangan, taat asas, dan tinggi hati, misalnya akan menjadi pertanggungjawaban, penyerahterimaan, penandatanganan, ketaatasasan, dan ketinggihatian. Nah, sekarang kamu telah mengetahui bahwa pembentukan dan penulisan yang benar adalah pertanggungjawaban, bukan pertanggungan jawab atau pertanggung jawaban.
3. Menilai Rangkuman yang Dibuat Siswa
Sekarang nilailah rangkuman yang kamu tulis dengan kriteria berikut!
a. Apakah rangkuman benar-benar berupa pokok-pokok isi (menjawab hal-hal
pokok dalam daftar isi)?
b. Apakah dari bahasa yang digunakan tidak terdapat kesalahan struktur dan
pilihan kata?

Sumber:
Laksono, Kisyani; Yulianto, Bambang; Harsiati, Titik; Nurhadi. 2008.Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional











Menulis Rangkuman Isi Buku Pengetahuan Populer



Menulis rangkuman merupakan upaya menyarikan sebuah teks atau bacaan. Jadi, merangkum sebuah buku adalah mengambil inti sari sebuah isi buku dan menuliskannya kembali menjadi catatan ringkas. Hal yang perlu kalian ingat bahwa sebuah rangkuman
isinya mencakup keseluruhan teks atau buku yang dirangkum secara utuh dan lengkap, meski dalam penyajiannya lebih padat dan ringkas. Jadi, dalam merangkum jangan sampai ada hal penting dari bacaan atau buku yang tidak terambil atau terangkum. Adapun yang dimaksud dari buku pengetahuan populer adalah buku yang berisi informasi mengenai pengetahuan yang sifatnya banyak diketahui oleh masyarakat secara umum. Dalam hal ini, sesuatu yang bersifat populer merupakan sesuatu yang sudah biasa diketahui atau akrab di lingkungan masyarakat secara umum. Buku pengetahuan populer memiliki berbagai bidang pengetahuan, misal: peternakan, bisnis, kepribadian secara umum, dan pengetahuan lainnya. Adapun buku pengetahuan yang membahas mengenai disiplin ilmu tertentu secara spesifik dan detail bukan termasuk buku pengetahuan populer, akan tetapi merupakan buku kajian disiplin ilmu. Contoh buku kajian disiplin ilmu adalah buku mengenai anatomi tubuh manusia. Perhatikanlah teks ilustrasi berikut berkaitan dengan rangkuman buku pengetahuan populer!
Jelaskan latar cerita dari petikan novel tersebut yang meliputilatar tempat, waktu, dan suasana!
Tulislah hasil penjelasanmu di buku tugas!
Judul Buku : Anggur dalam Pot
Jumlah Halaman: 50 halaman
Penerbit : Penebar Swadaya
Cetakan : IV


Buku berjudul Anggur dalam Pot ini memuat uraian mengenai cara membudidayakan tanaman anggur di dalam pot atau kantong plastik. Selama ini banyak orang beranggapan bahwa menanam anggur memerlukan lahan yang luas serta perawatan yang sangat rumit. Pada kenyataannya pandangan tersebut tidak tepat. Dalam buku berjudul Anggur dalam Pot ini dijelaskan bahwa sebenarnya pembudidayaan buah anggur tidaklah sesulit seperti pandangan banyak orang. Dalam buku ini dikemukakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembudidayaan tanaman anggur dalam pot atau kantong plastik. Hal-hal tersebut di antaranya meliputi seluk-beluk tanaman anggur beserta jenis dan ciri-cirinya. Pada buku ini
dikemukakan juga mengenai cara memilih bibit anggur yang baik, cara menyiapkan media
tanam, serta cara perawatan selama pertumbuhan. Pada bab akhir dalam buku ini dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan perawatan pohon anggur dewasa dari berbagai penyakit.


Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam merangkum
sebuah buku pengetahuan populer adalah berikut.
1. Membaca buku hingga memahami secara utuh dan lengkap.
2. Menuliskan pokok-pokok inti sari bacaan atau buku.
3. Menuliskan pokok-pokok tersebut menjadi rangkaian kalimat
yang mudah dipahami.
4. Mencek dan ricek hasil rangkuman dengan isi buku untuk
mengetahui rangkuman sudah lengkap atau belum.



Contoh butir-butir pokok yang penting untuk dicatat dari
buku pengetahuan di atas adalah berikut.
1. Pohon anggur selain merupakan tanaman buah yang
memiliki nilai jual tinggi juga merupakan tanaman hias.
2. Cara memilih dan memperoleh bibit yang baik.
3. Memilih pot yang baik, menyiapkan media tanam, serta
memindahkan bibit anggur dalam pot.
4. Perawatan bibit anggur dengan cara penyiraman,
pemberian tempat merambat, serta pemupukan.
5. Membentuk cabang dan ranting pendukung buah.
6. Merawat tanaman anggur agar produktif sepanjang tahun
dengan cara pemangkasan.
7. Mengatasi serangan hama dan penyakit tanaman anggur.

Rangkuman buku berjudul Anggur dalam Pot berdasarkan
butir-butir pokok yang terdapat dalam buku tersebut dapat kalian
tuliskan sebagai berikut.
Buku berjudul Anggur dalam Pot ini memuat uraian
mengenai cara membudidayakan tanaman anggur di dalam pot atau kantong plastik. Dalam buku ini dikemukakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembudidayaan tanaman anggur dalam pot atau kantong plastik. Hal-hal tersebut meliputi pemilihan bibit anggur yang baik, cara menyiapkan media tanam, cara perawatan selama pertumbuhan, serta upaya mengatasi berbagai hama dan penyakit tanaman anggur.
Sumber:
Wirajaya, Asep Yudha; Sudaramawati. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Menulis Rangkuman Isi Buku Ilmu Pengetahuan
Populer

Salah satu kunci seorang remaja agar sukses di masa mendatang adalah memahami perkembangan teknologi. Saat ini, kamu dikepung oleh berbagai teknologi, di antaranya komputer, internet, telepon seluler, pesawat terbang, pesawat ruang angkasa. Teknologi tersebut banyak manfaatnya. Dengan komputer, kamu bisa melakukan kegiatan mengetik karya ilmiah, mengetik tugas sekolah. Dengan internet, kamu bisa membaca segala informasi dan mencari bacaan yang kamu inginkan. Internet bisa membuatmu mengenal banyak teman di dunia, bisa berkirim e-mail (surat elektronika). Kamu juga bisa membaca, mengunduh materi-materi pelajaran, soal-soal ujian nasional, panduan soal-soal ujian sekolah, panduan soal-soal ujian sekolah yang disebarluaskan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Pada pelajaran ini diangkat tema teknologi agar kesadaran kamu tumbuh untuk lebih mengenal teknologi, di antaranya kamu memahami wacana tentang teknologi Salah satu kemahiran yang harus kamu capai saat melakukan kegiatan membaca adalah mampu mengungkapkan kembali garis besar isi wacana baik secara lisan maupun tertulis.

Dalam kesempatan ini, kamu akan belajar mengungkapkan kembali sebuah wacana melalui kegiatan menulis rangkuman. Istilah lain dari rangkuman ialah ringkasan. Merangkum atau meringkas merupakan cara yang efektif untuk menyajikan sebuah wacana yang panjang
dalam bentuk yang singkat.

Cara yang bisa kamu pergunakan untuk membuat rangkuman sebagai berikut.
1. Membaca naskah
Bacalah naskah atau wacana yang akan kamu ringkas. Apabila dalam sekali baca
kamu belum memahami isi wacana tersebut, bacalah lagi, kalau perlu diulang hingga
beberapa kali.
2. Mencatat gagasan utama
Setelah membaca keseluruhan isi wacana, langkah selanjutnya ialah membaca kembali setiap paragraf wacana tersebut untuk mencari gagasan utama tiap paragraf.
3. Merangkai gagasan-gagasan utama
Langkah terakhir yang kamu lakukan ialah merangkai gagasan-gagasan utama tersebut menjadi sebuah rangkuman.
Berikut salah satu contoh rangkuman buku pengetahuan populer.
Cerdik Bermain Sudoku
Setiap dua minggu sekali di Yunior ada rubrik ”Sudoku”. Kamu menyukainya? Hmm, saya juga. Tapi ada juga lho yang belum tahu bagaimana cara mengerjakannya. Nah, jika kamu termasuk yang belum tahu itu, kamu bisa membaca buku ini. Buku ini mengulas segala hal tentang sudoku, dari tingkat 1 sampai tingkat 9. Asyiknya lagi, ada kunci jawabannya sehingga kita bisa langsung mencocokkan apakah jawaban kita betul atau tidak. Di bagian awal terdapat bab pendahuluan yang akan mengantar kita menuju dunia sudoku. Selanjutnya baru dijelaskan tentang beberapa cara dan trik dalam mengerjakan sudoku. Setelah paham, kamu bisa mencoba mengerjakan soal-soal sudoku, dari tingkat 1 hingga tingkat 9. Ya, tentu saja semakin tinggi tingkatnya semakin sulit pula soalnya.
Karena itu coba kerjakan yang tingkat terendah dulu. Jika sukses, silakan menuju ke level berikutnya.
Sumber: Suara Merdeka, 20 Januari 2008


Sumber:
Kramadibrata, Dewaki; Indrawati, Dewi; Durianto, Didik. 2008. Terampil Berbahasa Indonesia.. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Menulis Rangkuman Isi Buku Pengetahuan Populer

Buku pengetahuan populer berisi tentang wawasan pengetahuan yang harus diketahui oleh masyarakat umum. Jadi, apabila membutuhkan informasi pengetahuan umum tentang hal tertentu, kamu bisa membaca buku pengetahuan populer yang bidangnya sesuai. Agar lebih mudah memahami isi bacaan dari buku pengetahuan populer, alangkah baik jika kamu menulis rangkuman setelah membaca
buku tersebut. Dalam menulis rangkuman isi buku, hal yang harus kamu perhatikan ialah butir-butir pokok yang berisi pengetahuan yang kamu butuhkan. Berikut contoh rangkuman isi buku pengetahuan populer tentang Asal-Usul Kehidupan di Bumi, halaman 66-70.

ASAL-USUL KEHIDUPAN DI BUMI
Untuk itu berikut ini berbagai pendapat dikemukakan yang berupa hipotesis
atau teori:
(1) Generatio spontanea
Enam abad sebelum masehi para ahli filsafat Ionia (Orang Yunani)berpendapat bahwa organisme hidup berasal dari lendir laut. Penduduk Ionia percaya bahwa segala yang ada di alam semesta ini hidup pada lendir laut sebagai tempat permulaan itu hanya kebetulan laut merupakan tempat yang serasi bagi benih-benih kehidupan (yang menurut gambaran mereka beterbangan di udara seperti debu) untuk memapankan diri dan mulai
membentuk organisme yang dapat hidup dan kasat mata. Beberapa abad kemudian Aristoteles mengikuti jejak penduduk Ionia. Ia berpendapat bahwa binatang muncul tidak dari binatang lain saja, tetapi dari benda mati melalui bahan tersebut dijiwai oleh unsur di atas akan menjadi hidup. Aristotelesmenerangkan terbentuknya kunang-kunang dari embun pagi dan lahirnya tikus dari tanah basah. Hal ini merupakan aliran yang omong kosong, tetapi dapat bertahan sampai 2000 tahun. Tokoh-tokoh gereja umumnya menerima
pandangan Aristoteles dengan menambah unsur campur tangan Tuhan.
Paham itu disebut generatio spontanea, yaitu makhluk hidup yang terbentuk secara spontan atau dengan sendirinya. hal itu sering disebut juga dengan abiogenesis, yaitu makhluk hidup yang terbentuk dari bukan makhluk hidup.
Contoh lain : Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus.
Cacing timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur.

(2) Omne vivum ex ovo
Paham abiogenesis ditentang oleh seorang biolog bangsa Italia yang bernama Francesco Redi (1626-1697). Dia membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang terletak pada bangkai tikus tersebut. Dari berbagai percobaannya yang serupa, ia menyimpulkan bahwa asal mula kehidupan adalah telur omne vivum ex ovo.

(3) Omne ovum ex vivo
Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) juga ahli dari Italia melalui percobaannya terhadap kaldu membuktikan bahwa jasad renik (mikroorganisme) yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu. Apabila kaldu ditutup rapat setelah mendidih, akan terjadi pembusukan. Ia menyimpulkan bahwa adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu, maka muncul teori omne ovum ex vivo atau telur berasal dari makhluk hidup.

(4) Omne vivum ex vivo
Louis Pateur (1822-1895), sarjana kimia Perancis, melanjutkan percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai mikroorganisme. Akhirnya, dia dapat menunjukkan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru. Teori ini disebut omne vivum ex vivo yang disebut juga teori biogenesis dengan konsep dasar bahwa kehidupan itu berasal dari kehidupan juga. Dengan teori itu, teori agiogenesis ditinggalkan orang. Sebenarnya, teori ini belum menunjukkan asal mula kehidupan, tetapi merupakan perkembangan.

(5) Cosmozoa
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa makhluk hidup di bumi ini asal-usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup yang datang ini mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke bumi, lalu berkembang biak, Hal itu disebut teori cosmozoa. Pendapat itu terlalu lemah karena tidak didukung fakta. Dengan demikian, asal mula kehidupan mulai berkembang menjadi masalah yang belum terungkap, tetapi hampir semua ahli berpendapat bahwa asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini bukan dari angkasa luar.

(6) Teori Urey
Harold Urey (1893), seorang ahli kimia Amerika Serikat, mengemukakan bahwa atmosfir bumi pada mulanya kaya akan gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan Air (H2O). Zat itu merupakan unsur penting yang campur tangan “nyawa” yang merupakan milik empat unsur, yaitu udara, air, api, dan tanah. Pada hakikatnya Aristoteles mengatakan bahwa kehidupan dapat timbul dari lendir atau sembarang bahan yang kelihatannya mati, kalau terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Karena diduga ada energi dari aliran
listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsur itu mengadakan reaksi kimia
membentuk zat hidup. Zat hidup itu mula-mula terbentuknya kira-kira sama
dengan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang
menjadi berbagai jenis organisme.


(7) Teori Opatin – Haldane
A.I. Oparin adalah ahli biologi berkebangsaan Rusia. Pada tahun 1924 ia mempublikasikan pendapatnya tentang asal mula kehidupan. Dia menyatakan bahwa makhluk hidup terjadi dari senyawa kimia, dan pada waktu itu di atmosfer belum ada oksigen bebas. Pendapat Oparin mendapat dukungan dari J.B.S. Haldane ahli biologi berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1936 Opari berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi dari hasil reaksi kimia antara molekul-molekul di dalam lautan yag panas. Lautan yang terbentuk pada mulanya bersuhu tinggi sehingga energinya dapat digunakan untuk
berlangsungnya reaksi kimia. Hasil reaksi kimia membentuk semacam uap yang terdiri atas bahan organik, yaitu sebagai bahan pembentuk sel. Pendapat Oparin, Haldane dan Harold Urey, dapat dipandang sebagai hipotesis yang menyatakan adanya evolusi kimia yang mengarah pada terbentuknya makhluk hidup. Pada tahun 1953 hipotesis tentang evolusi kimia tersebut mendapat dukungan oleh Stanley Miller, seorang mahasiswa Amerika di bawah bimbingan Harold Urey, dia membuat percobaan dengan menyalakan bunga api listrik di dalam tabung yang berisi amonia, metana, air, dan hidrogen. Kemudian, bahan
di dalam tabung tersebut dianalisis dan diperoleh senyawa asam amino yang diduga merupakan bahan dasar kehidupan.

Sumber:
Hariningsih, Dwi; Wisnu, Bambang; Lestari, Septi. 2008. Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan dengan Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Menulis Rangkuman Isi Buku

Banyak sekali buku ilmu pengetahuan populer yang dapat kamu baca di
perpustakaan sekolahmu. Buku-buku seperti itu sangat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuanmu tentang berbagai hal. Suatu saat pengetahuan yang kamu dapatkan dari buku seperti itu dapat memberikan manfaat yang berarti bagi kamu. Buku ilmu pengetahuan populer dapat pula disebut sebagai buku ilmiah populer. Ilmiah artinya buku itu mengandung ilmu yang bermanfaat, masuk akal (logis), dan runtut (sistematis). Dikatakan populer karena disajikan dengan bahasa yang ringan, dan komunikatif sehingga isinya mudah ditangkap dan dicerna oleh semua pembaca. Meskipun isinya cukup berbobot ilmiah, tetapi penyampaiannya menggunakan bahasa yang sederhana sehingga enak dibaca dan menarik bagi semua kalangan terutama remaja. Dalam buku pengetahuan popular, biasanya akan dapat kamu temukan butir-butir pokok yang berharga.
1. Mencatat Butir-butir Pokok dari Buku Ilmu Pengetahuan Populer Dalam pembelajaran
Berikut ini akan dibahas salah satu buku ilmu pengetahuan populer tentang hubungan orang tua dan anak.
Dalam mendidik dan membina anak, orang tua sering tidak memperhatikan aspirasi mereka. Kecenderungan orang tua adalah memaksakan kehendaknya. Misalnya, ketika orang tua menginginkan sesuatu terhadap anak-anaknya, mereka cenderung main perintah. Dengan perkataan lain, anak-anak harus tunduk pada orang tua. Padahal, bagi anak-anak usia remaja, sikap demikian justru sangat menyebalkan, alias membuat mereka bete. Orang tua diharapkan bisa bertindak bijaksana dalam mendidik dan membina anak-anak. Orang dituntut menyediakan hati dan pikiran untuk anak remajanya. Misalnya, dengan mendengarkan keluhan-keluhan dan perasaan-perasaan mereka. Sayangnya, banyak remaja yang belum menemukan orang tua yang mampu mendengarkan aspirasinya.



Remaja umumnya mendambakan orang tua sebagi figur untuk mencurahkan isi hatinya, alias curhat. Hal ini penting mana kala remaja itu mengalami problem. Jika figur memahami perasaan-perasaan tidak mereka temukan pada diri orang tuanya, maka tidak mustahil dalam diri remaja akan muncul rasa ingin memberontak. Harus diakui bahwa banyak remaja kita sekarang memiliki orang tua yang di dalam mendidik dan membina masih menerapkan cara-cara memaksakan kehendak.
Bertolak dari kenyataan di atas, Setiyanto merasa terpanggil untuk
menulis buku ini. Dia berharap buku ini dapat menjadi bacaan alternatif bagi orang tua yang ingin mendidik dan membina anak remajanya secaravbenar dan wajar. Buku dengan judul Orang Tua Ideal dari Perspektif Anak ini memuat 51 artikel yang disajikan secara enak. Artikel-artikel yang dimuat dalam buku itu antara lain:
(1) Dianggap Masih Kecil
(2) Dibeda-bedakan
(3) Orang Tua Kurang Puas yang Dikerjakan Anaknya
(4) Orang Tua Terlalu Ikut Campur
(5) Orang Tua Suka Ceramah
(6) Orang Tua Selalu Membandingkan
(7) Orang Tua Selalu Menyalahkan Anaknya
(8) Melakukan Kesalahan Kecil Dibesar-besarkan
(9) Dimarahi Karena Pemalu dan Rendah Diri
(10) Dimarahi Karena Sering Lupa
(11) Dimarahi Karena Dianggap Anak yang Tidak Tahu Sopan Santun

2. Menulis Rangkuman Isi Berdasarkan Butir-butir Pokok
Butir-butir pokok yang sudah kamu tulis dapat kamu kembangkan menjadi tulisan yang baru. Berdasarkan butir-butir pokok di atas, kita dapat menulis rangkuman isi buku tersebut dengan menggunakan kalimatkalimatmu sendiri. Rangkuman yang kamu buat hendaknya singkat dan padat, tetapi isinya dapat dipahami dengan baik.

Sumber:
Suwandi, Sarwiji; Sutarmo. 2008. Bahasa Indonesia 2 Bahasa Kebangganku. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional